Sabtu, 28 September 2013

BULU TANGKIS

BULU TANGKIS

PENGERTIAN
Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.

Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama

SEJARAH
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.

Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.

Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.

Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.

Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.

Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.

Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.

bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.



1. Teknik memegang raket
    Teknik memegang raket dibagi menjadi 4macam, yaitu.
    a. Tekik dasar memegang raket cara amerika atau America Grip
    b. Tekik dasar memegang raket cara inggris atau English Grip
    c. Tekik dasar memegang raket cara campuran atau gaya jabat tangan
    d. Tekik dasar memegang raket cara backhand grip

2. Teknik gerakan kaki (foot work)
    Gerakan yang berupa melangkah ke depan dan ke belakang serta mengulurkan tangan           dan kaki sejauh-jauhnya adalah gerakan yang efisien. Cara melakukannya adalah.
    a. Berdiri di tengah lapangan sendiri, baik dengan raket maupun tidak.
    b. Menjulurkan tangan sejauh-jauhnya ke kanan depan, ke kanan belakang, dan ke kiri.
    c. Lakukan gerakan maju mundur dengan langkah sesedikit mungkin.
    d. Ulangi langkah-langkah tersebut beberapa kali dengan pola yang sama.

3. Teknik dasar pukulan servis
    Pukulan servis merupakan pukulan pertama untuk mengawali permainan bulu                         tangkis.Pukulan servis boleh dilakukan dengan forehand maupun backhand. 
    Pukulan servis forehand banyak dilakukan pada permainan tunggal. Pukulan servis                 backhand umumnya dilakukan pada permainan ganda.
    a. Servis pendek
        Servis pendek dapat dilakukan dengan forehand dan backhand. Arah bola menuju        
        bidang sasaran pada servis penerima di sekitar garis depan. Caranya adalah pukulan               dimulai dari bawah , berdiri dekat dengan garis depan. Servis ini kerap kali digunakan
        oleh pemain dalam bermain ganda.
    b. Servis tinggi
        Servis ini diarahkan ke tinggi belakang daerah lawan. Sangat berguna pada permainan
        tunggal karena memaksa lawan menuju ke belakang sehingga daerah pertahanan depan
        terbuka dan bola yang tinggi jatuhnya tegak lurus.Servis tinggi hanya dapat dilakukan
        forehand dengan raket berada di bawah.
    c. Servis kejut
       Pukulan yang mengejutkan lawan dengan mengarahkan bola datar ke belakang
       lawan.Servis ini dilakukan jika perlu saja, sebab kadang –kadang dengan hasil pukulan
       kejut ini, tingginya bola cenderung dapat dismes lawan.

Selasa, 24 September 2013


1.    Menghitung skor rata-rata, dengan rumus :
 

2.    Menghitung standar deviasi atau simpangan baku dengan rumus :
 
3.    Menghitung standar deviasi atau simpangan baku, dengan rumus :
 

4.    Menguji normalitas data dari setiap tes melalui penghitungan statistik (chi-kuadrat) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi chi-kuadrat ( ) dengan taraf nyata (a)  = 0,05 dan dk = k –3. Apabila  (1-a) (k-3) atau  tabel dari daftar chi-kuadrat ( ) lebih besar atau sama dengan hasil penghitungan statistika , maka data-data dari setiap tes itu berdistribusi normal dapat diterima. Untuk  lainya ditolak.

5.    Menguji homogenitas data dari setiap tes melalui penghitungan statistik F, dengan rumus :

6.    Uji t
             Menguji diterima atau ditolaknya hipotesis melalui pendekatan uji kesamaan dua rata-rata : uji dua pihak (uji t). Apabila data tersebut berdistribusi normal dan homogen, maka rumus yang digunakan adalah :

dengan
Arti tanda-tanda dalam rumus tersebut di atas adalah :
t     = Nilai signifikansi yang dicari
X1 = Skor rata-rata tes awal atau variabel I
X2 = Skor rata-rata tes awal atau variabel II
s     = Simpangan baku gabungan
n    = Jumlah sampel
s12 = Varians sampel tes awal atau variabel I
s22 = Varians sampel tes awal atau variabel II

Kriteria pengujian adalah terima hipotesis (H0) jika –t(1-½ a)< t < t(1-½ a) dimana -t(1-½ a) didapat

dari distribusi t dengan derajat kebebasan (dk) = n1-n2-2 dan peluang (1- ½a). Taraf nyata (a) = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%. Untuk harga t lainnya hipotesis ditolak.